SPIONASE-NEWS.COM,- TAKALAR – Program Bantuan Simulasi Swadaya [BSPS] atau yang dikenal dalam istilah Bedah Rumah, adalah bantuan pemerintah bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk mendorong masyarakat dan meningkatkan kualitas rumah bagi masyaakat miskin sekaligus meningkatkan desa tersebut dalam pemerataan pembangunan, progam tersebut dari kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat [PUPR] Republik IndonesiaIndonesia, Rabu (13/01/2021).
Janda NDM sebelah kanan bersama anaknya, Ratapi Kesusahan hidupnya
Berdasarkan Peraturan Menteri PUPR No.07/PRT/M/201, Ada beberapa masyarakat yang temiskin di Desa Kalukuan Dusun Salawatua yang didatangi oleh awak media ini beberapa hari yang lalu.
Mendatangi Desa Kalukuan Galesong Kabupaten Takalar, Salah satu warga perempuan berinisial ‘NDM’ menangis, sambil menitikkan air mata, Ia menuturkan permasalahannya dengan mengatakan “ Saya sudah 20 tahun tidak menerima sembako dan bantuan lainnya dari Pemerintah, apalagi saya seorang janda”, jelasnya dengan terisak-isak.
Rumah tinggal Janda NDM yang sudah mau roboh
Didesa Kalukuan Galesong Kabupaten Takalar memang sangat memprihatinkan kehidupan warganya tapi pemerintah setempat alias Kepala Desa dan aparatnya kesan acuh dan tidak memperhatikan kesusahan warganya, Jelas salah seorang warga yang minta namanya tidak ditulis.
Menurut Kepala Dusun yang berinisial ‘SDS’, bahwa Kepala Desa inisial H. HDB hanya selalu menjanji masyarakatnya “Sabarki nanti ada bantuan susulan sembako dan bedah rumah”, seperti itu Penjelasan Kepala Dusun.
Apakah masyarakat bisa bertahan hidup sambil menunggu sembako susulan ?
Apakah masyarakat bisa menunggu agar rumahnya tidak roboh karena harapan bedah rumah yang dijanjikan oleh Kades ? Kasihan Masyarakat yang selalu hanya di janji-janji, Ungkap Kepala Dusun lagi.
Sejak tahun 2020 sampai tahun 2021 dalam Program BSPS tersebut, ditargetkan dapat menjangkau kebutuhan masyarakat miskin dengan anggaran yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten dan Pusat, dimana bantuan Stimulan Swadaya melalui 2 kegiatan yakni meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia melalui Program BSPS yang telah diterbitkan melalui Keputusan Menteri PUPR No. 158/2019 yang menaikkan besarnya nilai BSPS untuk 2 kategori yakni Meningkatkan Kualitas Rumah Swadaya [PKRS] dan Pembangunan Rumah Baru Swadaya tapi harapan masyarakat tidak terpenuhi karena pemerintah setempat tidak memperhatikan kehidupan masyarakatnya.
Sejak berita ini muat, masyarakat sangat berharap bantuan Dana Dana Desa, dimana di ketahui transfer kedaerah dan Dana Desa Rp. 957 Miliar untuk Kabupaten Takalar Tahun 2019, dimana bantuan itu antara lain ada Dana Desa Bantuan Langsung Tunai (BLT), ada Bantuan Sosial Tunai (BST), ada Dana Bantuan Sosial Program Keluar Harapan (PKH) dan program lainnya.
Masyarakat sangat mengharapkan perhatian dan bantuan Pemerintah Kabupaten dalam hal ini Bupati Takalar dan Wakil Rakyat di DPRD Takalar utamanya yang mewakili Dusun Salawatua Desa Kalukuan Kecamatan Galesong untuk hadir bersama Warga, untuk menyelesaikan kesusahan rakyatnya, Harap Warga Dusun Salawatua.
Dan tolong pak Kades Perhatikan kami wargamu yang telah lama susah dan tidak diperhatikan ini, Jelas Janda NDM harapnya.
Dimana diketahui secara Nasional Pada tahun 2019, program Bedah Rumah ditargetkan dapat menjangkau sebanyak 206.500 unit rumah tidak layak huni melalui dua kegiatan yakni peningkatan kualitas rumah sebanyak 198.500 unit dan pembangunan baru 8.000 unit, Total anggaran program rumah swadaya dalam APBN 2019 sebesar Rp 4,28 Triliun per 3 Mar 2019.
Laporan : Agen 028 Gaffar/Agen Akbar