SPIONASE-NEWS.COM,- GOWA – Bunga Citra Dewi (13) bersedih. Impiannya untuk melanjutkan pendidikan ke SMPN 1 Sungguminasa, Kabupaten Gowa Sulsel, tidak berhasil.
Pada saat pengumuman kelulusan jalur zonasi SMPN 1 Sungguminasa, Bunga dinyatakan tidak lulus. Padahal, jarak rumahnya dari Jl Swadaya, Kelurahan Tompobalang, Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi selatan, ke sekolah tersebut, hanya berjarak 600 meter.
Pihak sekolah beralasan, bahwa Kartu Keluarga (KK) yang digunakan Bunga tidak memenuhi syarat juknis PPDB 2019.
Kepala SMPN 1 Sungguminasa kabupaten Gowa, Baharu, mengatakan Kartu Keluarga Bunga tertanggal April 2019, Sementara yang berhak lulus adalah yang menyertakan Kartu Keluarga tertanggal minimal satu tahun terakhir, Tegasnya.
“Juknis PPDB Permen 20 tahun 2019 (KK) harus tertanggal paling lambat satu tahun sebelum tanggal pelaksanaan PPDB,” ujarnya.
Ketika dikonfirmasi langsung media ini, Rabu (17/7/2019). Menanggapi alasan sekolah mencoret nama anaknya, ibunda Bunga, Hasma Dg Baji (49), mengatakan telah kehilangan dokumen kependudukannya termasuk (KK) ketika banjir menerjang tempat tinggalnya, 22 Januari 2019 silam.
Dan dia baru mengurus kembali KK-nya bulan April 2019. “KK lama saya diterbitkan sejak tahun 2013 lalu. Tapi hilang diterjang banjir,” Hasma kini bingung dengan masa depan putrinya yang belum mendapatkan sekolah. Padahal ia memiliki impian untuk melihat anaknya menjadi seorang dokter.
Bunga adalah anak yatim, Ayahnya meninggal dunia ketika umurnya baru menginjak tiga bulan, Untuk melanjutkan sekolah, Bunga dibiayai oleh kakaknya yang berprofesi sebagai tukang batu. “Saya ini orang miskin kasihan. Suami saya sudah meninggal, saya hanya mau lihat anak saya sekolah”. Sehari sebelum hari pertama sekolah, Hasma telah membelikan seragam dan peralatan sekolah untuk putrinya.
Mulai dari baju putih, rok, sepatu, ransel, hingga buku-buku. Ia juga telah menjahitkan logo SMPN 1 Sungguminasa di lengan kanan baju putrinya. Seragam sekolah itu ia beli dari uang kiriman kakak Bunga.
Demi menyenangkan hati putrinya, Hasma tetap mengantar putrinya ke SMPN 1 Sungguminasa, pada hari pertama sekolah, Senin (15/7/2019) lalu. Ia mengikutkan Bunga upacara bendera meski tidak dinyatakan lulus. “Saya berharap ada kebijakan sekolah atau malikat penolong, karena rumahku berjarak 600 meter. tapi setelah sekolah putri saya dipulangkan,” katanya dengan sedih.
Laporan : Agen Dj/Agen Sultan Subali (Gowa)
Editor : Agen 007 IJG