SPIONASE-NEWS.COM,- TAKALAR – Haram dan tidak aman adalah istilah yang sering beredar di masyarakat ketika di hadapkan dengan vaksinasi covid-19. Akibatnya masih ada masyarakat yang enggan untuk menerima vaksin, Rabu (22/9/2021).

Komandan Kodim 1426 Takalar Letkol CZI Catur Witanto, S.I.P, M.Si.,M.Tr

Bukan hanya vaksin, penerapan protokol kesehatan masih kerap diabaikan oleh segelintir orang yang lebih percaya kepada berita yang tidak jelas dan mengandung hoax, daripada berita resmi ataupun realise resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Kedua hal tersebut menjadi tantangan bagi satgas covid diberbagai daerah agar masyarakat tetap patuh pada protokol kesehatan dan bersedia untuk mengikuti vaksinasi sehingga mendapatkan kekebalan massal atau herd immunity segera terbentuk.

Selain itu, masker yang juga menjadi salah satu bagian dari protokol kesehatan, penggunaannyanya juga masih kadang ditemukan tidak sesuai, di mana masker digunakan dagu, bahkan digantung di leher.

Komandan Kodim 1426 Takalar Letkol Czi Catur Witanto, S.I.P, M.Si.,M.Tr (Han) mengakui bahwa sampai saat ini masih banyak masyarakat yang belum bersedia divaksinasi gara-gara termakan hoax yang beredar mengenai kualitas vaksin. Padahal kata Dandim Takalar, jika seluruh warga sudah divaksin maka akan terbentuk kekebalan kelompok yang pada gilirannya dapat mengendalikan pandemi.

Untuk itu orang nomor satu di Kodim Takalar menghimbau warga untuk mengikuti vaksinasi dan tidak mempercayai hoax yang beredar mengenai vaksin.

“Selain sehat, halal dan aman, vaksinasi Covid-19 juga gratis. Dengan melakukan vaksinasi maka secara otomatis sudah menjaga diri dan keluarga dari virus Covid-19,” tegasnya.

Lebih lanjut Letkol Catur mengatakan, Kodim 1426 Takalar tidak henti-henti mengajak masyarakat untuk melakukan vaksinansi dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan. Pihaknya mengerahkan Bintara Pembina Desa (Babinsa) sebagai ujung tombak dalam memberikan edukasi ke masyarakat. “Babinsa kami kerahkan untuk memberikan edukasi ke masyarakat dilakukan dengan cara yang humanis, persuasif dan hindari arogansi agar masyarakat sadar akan pentingnya vaksinasi dan protokol kesehatan,” katanya.

Letkol Catur juga menjelaskan, untuk melawan hoax covid ini, baik hoax tentang vaksinasi maupun hoax tentang covid itu sendiri, hanya bisa dilakukan dengan edukasi ke masyarakat. Salah satu edukasi yang evektif selain edukasi langsung adalah menjadi teladan bagi masyarakat.

“Tentu kita yang harus memberikan contoh kepada masyarakat, bahwa seperti inilah prokes yang baik,” katanya.

Untuk itu, dalam setiap acara Perwira Menengah TNI Angkatan Darat ini mengaku selalu mengingatkan anggotanya untuk menjadi teladan di masyarakat. Bukan hanya anggota TNI, namun keluarga anggota itu juga harus menjadi teladan bagi masyarakat.

“Dengan edukasi yang terus menerus, saya rasa masyarakat akan sadar akan bahaya Covid-19 ini, dan mereka dengan sendirinya akan menerapkan prokes dan mengikuti vaksinasi,” katanya.

Dalam setiap kesempatan, Dandim Takalar juga selalu mengajak masyarakat untuk disiplin protokol kesehatan dengan menerapkan 5 M yakni penggunaan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas (5 M).

“Penekanan ini juga saya sampaikan ke anggota terutama babinsa untuk selanjutnya di sampaikan ke masyarakat melalui metode sosilisasi dan edukasi,” imbuhnya.

Laporan : Agen 040 Rustan R Jentak

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here