SPIONASE-NEWS.COM, – TANA’ TORAJA – Masyarakat Toraja sangat terkenal dengan upacara adat yang melibatkan masyarakat luas dan dirayakan dalam skala besar di rumah adat. Baru-baru ini dilaksanakan upacara adat Syukuran selesainya pembangunan rumah baru salah satu keluarga, yakni keluarga Bapak Kala. Menarik dari upacara ini ialah, pestanya dilaksanakan sejak tanggal 17 hingga 22 Desember 2019, Senin (23/12/2019).
Hasil pantauan Wartawan media online nasional Spionase-News.Com pada hari pertama upacara dilaksanakan pemotongan ayam, kemudian pada hari berikutnya dilaksanakan pemotongan Kerbau yang dalam bahasa setempat disebut “Tedong”.
Hingga hari puncak perayaan syukur, dilaksanakan pemotongan hewan babi. Uniknya upacara ini dirayakan oleh keluarga besar, sehingga biaya-biaya dapat ditanggung secara gotong royong.
Satu pemandangan unik tampak dalam upacara-demi upacara, yakni pada momen yang bersamaan, Keluarga pihak pria melanjutkan dengan upacara pemakaman keluarga yang meninggal setahun yang lalu dan jenazahnya masih tersimpan.
Upacara ini dikenal umum sebagai “pesta orang mati” atau dalam bahasa Toraja dikenal sebagai “Rambu Solo”. Pesta orang mati tersebut dirayakan selama beberapa hari, yakni mulai tanggal 22 sampai 31 Desember 2019 mendatang, yang berlokasi di rumah adat Tongkonan.
Dalam upacara tersebut, orang yang telah meninggal diperlakukan selayaknya orang yang sedang sakit, sehingga sebelum dikuburkan, mayatnya disimpan di Rumah Tongkonan (bahkan disimpan bertahun-tahun) pada kamar bagian paling belakang yang disebut “Sumbu”.
Rumah Tongkonan Toraja syarat dengan berbagai ornamen dalam bentuk motif dan simbol-simbol. Motif dan simbol yang memenuhi Tongkonan berisikan tentang pesan dan doa, melambangkan hubungan antara masyarakat Toraja dengan Tuhan Pencipta, yang disebut Puang Matua.
Kedua upacara yang boleh dikata bertentangan satu sama lain dalam konteks tema dan struktur, yakni upacara kematian dan upacara syukuran ini, tidak lazim terjadi.
Apabila terjadi dalam waktu bersamaan, maka keluarga inti yang melaksanakan upacara kematian, tidak diijinkan ikut upacara syukuran, termasuk tidak boleh mengenakan pakaian adat.
Itulah sebagian dari Tour wisata Wartawan media online nasional Spionase-News.Com menelusuri kampung adat di Tana’ Toraja beberapa waktu lalu.
Laporan : Agen 079 Syakur/Agen Saldi
Editor : Agen 077 PRM