SPIONASE-NEWS.COM,- MAKASSAR – Ikatan Alumni Jogjakarta (IKAJO) Sulawesi Selatan melaksanakan peresmian kantor dan Kedai Sayidan pada hari Ahad malam, 14 Agustus 2022 bertempat di Kompleks Akik Hijau Panakukang Kota Makassar. Minggu (14/08/2022).

Kegiatan ini di hadiri para Alumni Jogja yang pernah menempuh pendidikan di Jogjakarta. Selain persemian kantor, IKAJO Sulawesi Selatan pada pagi harinya melaksanakan kerja bakti bersama warga RT 3, RT 6 Kelurahan Masale Kecamatan Panakukang Kota Makassar dengan mengusung Tema : MAKASSAR MERDEKA DARI SAMPAH.

Penggiat Budaya Lokal, Haeruddin Dg Nassa, tampil dalam acara peresmian Ikajo Office dan Launcing Sayidan Kedai yang berada di Komplek Akik Hijau Panakukang Makassar. Kegiatan ini digelar sekaligus menyambut perayaan HUT RI ke 77 tahun.

Musisi tradiaional yang pernah diundang ke Istana Negara ini mempersembahkan atraksi Massinrili yang dikemas dengan nuansa kekinian. Dalam lantunan bait-bait sinrilinya, pembuat alat musik tradisional ini menitip pesan kepada sesama anggota Ikajo Sulsel untuk diteruskan ke seluruh masyarakat Kota Makassar pentingnya menanamkan kesadaran “Merdeka Dari Sampah”.

Merdeka Dari Sampah memang adalah tema pilihan anggota Ikajo Sulsel sebagai bagian dari tema besar perayaan HUT RI kali ini, yakni ‘Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat”.

Pesannya, ada sesuatu yang dituju dan segera hendak diraih ke depan. Bagi Kota Makassar, salah satunya adalah menjadi kota yang smart alias cerdas. Seperti yang diperjuangkan Walikota Makassar, Danny Pamanto.

Namun seperti diketahui, konsep Smart City ala Kota Makassar berbeda dengan kota lain, yakni dengan diperkenalkannya konsep ‘Sombere’ and Smart City.

Apapun istilahnya, gagasan patut didukung. Sebagai salah satu bentuk dukungan datang dari penghuni RW 3 Kelurahan Masale Panakukang. Anggota Ikajo Sulsel yang berkantor di Kompleks Akik Hijau dengan Ketua RT 3 dan RT 4 bersama-sama menggagas program Smart-TR menuju smart-RW.

Dalam diskusi informal dalam rangka HUT RI ke-77 di wilayah itu, secara bersama, bersepakat pentingnya menggagas apa yang disebut dengan Smart RT diawali dengan merealisasikan Smart Enviroment (SE). Bentuk kongkritnya adalah terjuwudnya wilayah rukun tetangga dan rukun warga yang MERDEKA DARI SAMPAH.

Merderka atau bebas dari sampah menurut Ketua RT 3 (Bapak Munir Arisona) adalah satu prasyarat mutlak guna mempercepat capaian Smart City yang diperjuangkan oleh Walikota Makassar.

Hal itupun diamini oleh Ketua Panitia Peresmian Kantor Ikajo Sulsel dan launcing Sayidan Kedai, Achmad Zulfikar yang mengatakan, agak utopis kalau Kota Makassar ingin dikategoriasasi sebagai Smart City, kalau kota ini tidak terbebas (merdeka) dari sampah.

Mengingat seni budaya lokal asal Gowa ini bertutur terkait Smart City, mau tidak mau harus terpenuhinya pula pilar lingkungan yang cerdas alias Smart Enviroment. Disamping pilar Smart Governance, Smart Society, Smart Living, Smart Economy dan Smart Branding.

Dalam diskusi maraton yang diadakan menjelang kerja bakti bersama (bersih-bersih lingkungan) Minggu 14 Agustus 2022 itu, catatan kritisnya adalah jangan sampai penggiat Smart City Kota Makassar terjebak pada pilar Smart Branding dengan mengandalkan Lorong Wisata. Karena boleh jadi Lorong Wisata yang ada betul-betul terkesan asri-indah-juga bersih, tapi jalan menuju ke titik lokasi di sepanjang jalan berserakan sampah, kotoran yang tidak elok dipandang mata.

Inilah PR besar bagi Bapak Walikota Danny Pamanto bersama Ibu Wawali, Ibu Fatma berserta jajarannya. Tak terkecuali bagi segenap warga kota Makassar kalau benar-benar kota ini mau berpredikat sebagai Kota Pintar dan menuju pada kota dunia, Global City.

Laporan : Agen Mustakim

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here