SPIONASE-NEWS.COM,- MAKASSAR – Aksi unjuk rasa gabungan beberapa lembaga kemahasiswaan dan pemuda yakni SPMP, Gemar, Kamri, GMB, KPK, KPPM dan GMD yang tergabung dalam Aliansi Peduli Keadilan (APK) melakukan aksi di depan Mapolres Gowa dan Mapolda Sulsel. Senin (20/12/2021)
Aksi tersebut merupakan aksi pengawalan kasus penganiayaan yang dialami oleh Saudari Mangsi (36) yang dimana saudari Mangsi adalah si pelapor dan saudari Nena sebagai terlapor pada tanggal 13 Juni 2021 lalu.
“Aksi unjuk rasa yang kami lakukan adalah upaya menegakkan supremasi hukum, dimana kasus ini sudah berjalan 5 bulan lebih dan sudah memasuki tahap SP2HP namun tersangka ini belum juga di tahan, persoalan kemudian tersangka memiliki seorang balita yang masih butuh ASI dan pendampingan seorang Ibu tetapi di sisi lain si tersangka masih bebas beraktivitas normal di kampungnya, pelepasan seperti ini berdampak serius ketika dari pihak korban dan pelaku saling balas dendam dan berujung pada korban jiwa jika pihak Polres Gowa melakukan pembiaran seperti ini” Ucap Rais Al-Johad dalam orasinya.
Ia bahkan menyayangkan pihak Polres Gowa belum melakukan penahanan dengan alasan kenanusiaan.
“Dari pembiaran ini yang dilakukan oleh pihak Polres Gowa kami anggap ada yang ganjil karena seharusnya kasus yang sejauh ini sudah masuk dalam tahap penahanan, namun Kasat Reskrim Polres Gowa mengatakan penangguhan penahanan karena alasan kemanusiaan” Lanjut Rais dihadapan petugas Propam Polda Sulsel.
Salah satu orator bernama Kurniawan mengatakan, bahwa, ditangan pemimpin yang baik, anggota bodoh pun akan ada gunanya dan anggota baikpun ditangan pemimpin yang buruk tidak akan ada gunanya. Tuturnya
Aksi unjuk rasa yang dilakukan Aliansi Peduli Keadilan (APK) merupakan aksi pertama dan akan tetap mengawal kasus tersebut sampai kemudian penegakan supremasi hukum di Polres Gowa dijalankan sebagaimana mestinya.
Laporan : Agen 042 Agung