SPIONASE-NEWS.COM,- JAKARTA – Empat organisasi yang tergabung dalam kelompok Cipayung antara lain GMNI, PMKRI, GMKI, dan PMII menyoroti kasus pemukulan terhadap salah satu kader PMII saat gerakan #2019GantiPresiden ini dilaksanakan di kota Makassar beberapa waktu lalu.

Maraknya kampanye sebelum waktu yang di tentukan oleh KPU mulai meresahkan dan menimbulkan perpecahan di beberapa daerah serta penolakan dari berbagai element. Gerakan #2019GantiPresiden di beberapa daerah sudah mulai melunturkan nilai – nilai kebhinekaan yang sudah lama mendarah daging di Indonesia. Tentu hal ini tidak bisa di anggap biasa-biasa saja tetapi harus di sikapi secara serius tutur pembicara ketua GMNI Didin Indra Saputra, Rabu (21/8).

Di Makassar pada tanggal 12 Agustus diselenggarakan Deklarasi Ganti Presiden yang membuat potensi konflik antar ummat.
Sangat disayangkan terjadi tindakan represif oleh massa aksi gerakan #2019GantiPresiden terhadap salah satu kader PMII cabang Makassar atas Nama Muhadir yang dimana merupakan mantan ketua Komisariat Tallasalapang Unismuh yang Juga ikut tergabung dalam gerakan penolakan Deklarasi.

Kita ketahui bersama bahwa didalam gerakan Deklarasi ini sebenarnya sudah di tolak oleh berbagai element atas dasar tidak memiliki izin keramaian namun tetap memaksakan diri untuk tetap dilaksanakan ditambah dengan banyaknya tokoh – tokoh yang berkeinginan merubah sistem negara kita menjadi sistem khilafah. “Tentunya jika hal itu terjadi maka kemajemukan bangsa Indonesia dengan sendirinya akan hancur lebur jika niatan mereka dapat tercapai”, ujar ketua PMII Ashari bahar.

Tentunya ini menjadi hal yang perlu kita sikapi bersama teman-teman aktifis khususnya kelompok Cipayung Kota Makassar. Sebab dalam gerakan #2019GantiPresiden adalah gerakan yang berpotensi memecah belah anak bangsa dan dapat menimbulkan kekacauan diberbagai daerah seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa di Kota Makassar telah memakan korban dari Massa Deklarasi Ganti Presiden.

Turut hadir ketua PMKRI Anastasia Rosalinda mengatakan, bahwa kita harus menjaga hak asasi manusia dan ketua GMKI Bastian Littu memaparkan akan memgawal kasus ini sampai hukum di tegakkan seadil-adilnya.

Maka dari itu Kami kelompok Cipayung Kota Makassar perlu menyampaikan pokok-pokok sikap kami sebagai berikut, Menyatakan :

1.Menolak segala bentuk tindakan represif terhadap aktivis dengan dalil apapun.
2. Meminta Polrestabes Kota Makassar agar segera mengusut tuntas pelaku tindakan represif terhadap kader PMII Kota Makassar.
3. Akan mensupport dan mengawal proses hukum yang sedang berjalan terhadap kasus represif yang dialami kader PMII Kota makassar.
4. Meminta kepada aparat penegak hukum agar menindak tegas penanggung jawab kegiatan #2019GantiPresiden di Kota Makassar sesuai aturan hukum yang berlaku.
5. Meminta kepada aktor politik agar tidak membawa gerakan-gerakan dari luar yang sengaja dibawa masuk ke Sulawesi Selatan untuk memecah persatuan dan kesatuan masyarakat Sulawesi Selatan khususnya Kota Makassar.
6. Menghimbau kepada seluruh element organisasi kepemudaan / kemahasiswaan agar ikut menjaga suasana kondusifitas menjelang pesta demokrasi 2019.
7. Menghimbau kepada seluruh element Masyarakat agar tidak ikut berpartisipasi dalam gerakan yang ingin memecah belah persatuan dengan berkedok deklarasi.
8. Meminta kepada pihak berwajib agar tidak membiarkan kasus-kasus seperti ini terulang karena dapat menjadi provokasi dan menimbulkan reaksi yg berlebihan.

Laporan : Syam Abed (Mks).

Editor : Agen 007 IJG

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here