SPIONASE-NEWS.COM,- JAKARTA – Aktivis media sosial Denny Siregar mengatakan akan golput, tidak menggunakan hak pilih, apabila Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengusung Prabowo dan Puan Maharani dalam pemilihan presiden 2024.
Pasalnya, dia sudah menentukan pilihannya kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam pemilihan presiden 2024. Bahkan dia mengingatkan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani untuk berhati-hati dengan Ganjar Pranowo.
“Mbak Puan, hati2 lho… Entar kader terbaiknya dilamar partai lain karena sangat potensial.. Maaf, sekadar mengingatkan,” tulis Denny Siregar di Twitter.
Cuitan Denny Siregar tersebur langsung mendapat sorotan Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI).
“PDIP tidak perlu takut dengan ancaman buzzer di media sosial. PDIP partai besar tidak ada bisa mengintervensi apalagi hanya seorang buzzer Denny Siregar,” tegas Ketum KNPI Haris Pertama, Sabtu (29/5/2021).
Masih kata Haris, KNPI siap pengawal proses penunjukan calon terbaik yang diusung PDIP saat Pilpres 2024 mendatang.
“KNPI yakin Ibu Mega memilih kader terbaiknya seperti Pak Jokowi dalam pemilu presiden. Oleh karena itu, tidak elok rasanya seorang Denny Siregar mencoba mengancam Puan untuk tidak maju dan menggantikannya dengan Ganjar,” sesalnya.
Di sisi lain, Haris juga menyesalkan pernyataan Denny Siregar yang akan golput jika PDIP mengusung Prabowo dalam pilpres mendatang. Haris mempersilahkan Denny Siregar untuk golput, namun tidak usah mengajak masyarakat untuk ikut golput juga.
“ Bro Denny silahkan saja untuk golput, namun jangan mengajak masyarakat untuk ikut golput pula. Karena akan berhadapan dengan KNPI yang secara tegas mengajak masyarakat berdemokrasi yang santun dan baik,” ujarnya.
Menurut Haris, sebagai negara demokrasi yang mampu menyenggarakan Pemilu terbesar di dunia, masyarakat harus didorong untuk berpartisipasi aktif. Sebab itu menjadi indikator kesuksesan Pemilu 2024.
“ Tidak hanya itu, Denny Siregar juga bisa dijerat UU ITE karena pernyataan kontroversialnya di media sosial dan UU Pemilu jika mengajak masyarakat untuk golput,” tutup Haris.
Laporan : Agen 102 Fikri H