Spionasenews.com-Kehadiran Partai Idaman untuk mengembalikan citra Islam sesungguhnya. Idaman ingin menjawab stigma buruk terhadap Islam. Mereka harus harus tahu bahwa Islam itu bukanlah teroris dan Islam itu tidak apluralis.
“Idaman ingin mengembalikan citra Islam sesungguhnya, bahwa Islam itu Rahmatan Lil ‘Alamin”, jelas Rhoma Irama dalam dialog kebangsaan bertemakan “Islam dan Politik dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika” di gedung Fajar Graha Pena Makassar, Minggu (5/02/17).
Dalam dialog yang dimotori DPW Partai Idaman Sulsel ini, Rhoma juga mengatakan bahwa politik, seni, dan agama satu nafas. Tak bisa dipisahkan.
Dan dia, bersinggungan dengan politik, bukanlah tiba-tiba. Namun sejak dari belia melalui pengamatannya terhadap sosok Bung Karno. Karena itu, tak usah heran jika lagu lagunya juga ada yang nuansa politik.
“Lagu-lagu saya selain bernuansa cinta dan dakwah, ada juga lagu bernuansa politik. Sebelum Indonesia membentuk KPK, saya sudah nyanyikan pentingnya lembaga anti rasuah. Itu dalam lagu Indonesia,” terang Rhoma.
Lantas, dia juga bercerita mengapa dirinya membentuk Partai Idaman. Salah satunya karena ternyata dakwah dan lirik-lirik lagu tidak cukup mengubah sebuah bangsa. Perlu peran serta dalam politik jika ingin merubah sebuah kebijakan.
Dalam dialog ini, selain Rhoma Irama, hadir pula narasumber lainnya, diantaranya Syukur Sa’bang (mantan Anggota DPR-RI dan Wasekjen PPP era Hamzah Haz), dan H. Aswar Hasan (Akademisi Unhas). Sedangkan bertindak selaku moderator, Dewi Natalia, SE, M.Si. Ak, Ca.
Sementara itu, H. Aswar Hasan menuturkan, dia memiliki ketertarikan pada Partai Idaman. Apalagi partai ini menonjolkan citra Islam. Selain itu, partai ini memiliki potensi menjadi partai besar dan diperhitungkan, karena memiliki figur sekelas Rhoma Irama.
Syukur Sa’bang menambahkan, Partai Idaman harus mampu menjaga Rhoma Irama. Karena lelaki yang sudah menghasilkan seribuan lagu ini, bukan hanya aset Idaman, tetapi aset bangsa, dan juga aset Islam.Oida/sur