Spionase-news.com,-Makassar–
Orang tua siswa ramai-ramai ke Kantor Dikdas Provinsi Sulsel jalan Perintis Kemerdekaan untuk mengetahui nasib anaknya yang tidak lulus di salah satu sekolah SMA Negeri di kota Makassar hari jumat 29/06/2018.
Orang tua siswa yamg menunggu sampai sore untuk bertemu langsung Kadis Pendidikan Sulsel Irma Yasin Limpo, hanya gigit jari, Kadis tidak berada di tempat, kata salah satu staf dinas Pendidikan Provinsi Sulsel,
padahal orang tua siswa yang jumlah ratusan ini, hanya ingin menanyakan hasil pengumuman PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru 2018) online yang di anggap bagi orang tua siswa adanya indikasi permainan atau kecurangan. karena dari hasil pengumuman PPDB online yang di keluarkan Dikdas tersebut bermasalah.
Salah satu orang tua siswa yang tdk mau disebutkan namanya dan minta di inisialkan “AD” mengatakan pada media ini, bahwa kita akan menunggu terus di kantor Dikdas sulsel meminta solusi atau kepastian yang jelas kelangsungan masa depan anak kami kepada Kadis Pendidikan Provinsi Sulsel, Irma Yasin Limpo yang biasa juga di panggil None.
Kalau tidak ada solusi yang diberikan di sini, maka kami para orang tua siswa akan ramai-ramai ke Rujab Gubernur Sulsel jalan Ratulangi untuk meminta agar Kadis Pendidikan Provinsi Sulsel bertanggung jawab atas persoalan ini, ujar AD dengan nada sedih.
Hasil pengumuman PPDB SIAP online 2018 yang di keluarkan oleh Dikdas untuk diperiksa dan diulang kembali karna ada indikasi permainan data hasil pengumuman yang di keluarkan oleh Dikdas Sulsel tersebut menurut para orang tua siswa yang tidak menerima pengumuman kelulusan PSB (penerimaan Siswa Baru) tingkat SMA-SMK 2018.
Kalau kami memang dicuekin dan diacuhkan tidak ada yang mau menerima kami, sekalian saja kami akan ke Rujab untuk meminta Plt Gubernur sulsel Sumarsono untuk dapat memberikan solusi nasib anak kami yang nilai SKHUnya sangat tinggi tapi kok tidak lulus, sedangkan nilai rendah malah di terima, inikan pembodohan namanya, papar “AD”,
disinyalir ada permainan orang dalam, ungkap orang tua siswa yang nilai SKHU anaknya sangat tinggi tapi tidak lulus dalam pengumuman PPDB 2018 ini.
Para orang tua siswa sejak pagi hari mendatangi kantor dinas pendidikan Provinsi Sulsel hingga malam hari, masih sabar menunggu keputusan dari Plt. Gubernur sulsel Sumarsono terkait ketidak jelasan hasil pengumuman PPDB online 2018,
Ratusan orang tua siswa memaksa masuk kedalam ruang rapat untuk meminta kepastian.
Akhirnya pihak dinas pendidikan Provinsi Sulsel yakni Sekretaris Dinas, sempat menerima keluhan dan pertanyaan orang tua siswa.
Hasil dari pertemuan tersebut, semua keluhan akan di tampung dan dirapatkan kembali bersama kepala dinas untuk mengambil sebuah kebijakan bertempat di salah satu hotel di jalan pengayoman.
Orang tua siswa pun masih menunggu di dinas pendidikan hingga pukul 22.00 malam, untuk menunggu hasil rapat di hotel tersebut.
Karena keresahan dari ortu siswa yang terlalu lama menunggu, maka rombongan ortu siswa menuju ke hotel untuk kembali meminta kejelasan anaknya, tapi setibanya mereka di hotel, staf dinas tak satupun keluar untuk memberikan keterangan.
maka kami bersepakat untuk mengadu persoalan ini kepada Plt Gubernur Sulsel di rumah jabatan. sehingga hingga larut malam hasil PPDB online tidak jelas, ortu siswa memilih begadang, sampai-sampai salah satu orang tua siswa sempat pingsan di lokasi karna lupa makan, demi mengperjuangkan masa depan sekolah anaknya.
Salah satu aktivis sulsel, Idham J.Gaffar,SH.MH mengatakan pada awak media ini, bahwa apa yang Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel kalau memang seperti ini adanya yang di keluhkan orang tua siswa adalah pelanggaran Undang-undang dan HAM,
karena menurut Idham, yang juga berprofesi sebagai pengacara ini, bahwa Diknas Sulsel, telah lupa bahwa negara harus hadir untuk memberi ruang anak didik untuk menuntut ilmu, bukan justru mempersulit, karena negara telah menjamin hak hidup dan untuk menempuh pendidikan yang setinggi-tingginya, terlebih negara harus hadir untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, ini sesuai yang tercatum dalam pembukaan UUD 1945,
jadi.Plt.Gubernur Sumarsomo, harus mengambil sikap tegasz sebelum daerah ini akan memeperbanyak anak didik yang tidak sekolah atau pengangguran, apa sih salahnya kalau mereka di akomodir, ataukah anak didik ini di berikan sekolah yang memang dapat menampung siswa baru yang tidak lulus PPDB online, tegas aktivis yang tanpa kompromi ini kepada siapa saja ketika membela rakyat kecil.
Laporan : HI – 008