– “Pejabat negara yang makan uang rakyat jauh lebih menjijikkan dari mereka” Ketum. Investigasi dan Monitoring LMR-RI Presidium Pusat. Idham J. Gaffar
Spionase-news.com Makassar – Kisah memilukan dialami oleh 2 anak penyandang cacat Nabila Ananda dan Nabila Dizzah Sweetha saat mendaftar Online pada salah satu SMA/SMK di Sulawesi Selatan (20/06/2018)
Ketua Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Kasmir Padallingan mengungkapkan bahwa hal tersebut bukanlah hal baru di Sulsel, sejak 2016 hingga 2017 anak tuna netra tidak bisa mendaftar di Sekolah Negeri karena data mereka tidak ada disistem. ” hal ini sudah terjadi sejak tahun 2016 hingga 2017 karena identitas anak tuna netra tidak ada didalam sistem, oleh karena itu mereka tidak bisa mendaftar di Sekolah Negeri ” ungkap Kasmir
Dia juga menambahkan bahwa telah menyampaikan kepada pihak Dinas Pendidikan Prov. Sulsel jauh sebelum pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) namun hingga saat ini tidak direspon. “kami juga sudah menyampaikan ke pihak Dinas Pendidikan Prov. Sulsel jauh sebelum PPDB ini namun tahun ini kejadian serupa terulang kembali “tambah Kasmir
Ketum. Investigasi dan Monitoring LMR-RI Presidium Pusat. Idham J. Gaffar mengecam keras Sekolah yang di maksud, dan meminta Kepala Dinas Pendidikan. H. Irman Yasin Limpo untuk mencopot Kepala Sekolah tersebut. “Hal ini tidak bisa di biarkan, anak-anak penyandang cacat seakan ‘di haramkan’ untuk bersekolah di sekolah negeri. Mereka juga layak mendapatkan pendidikan seperti anak-anak normal, mengejar mimpi mereka “tegas Idham
“Seharusnya Kepala Sekolah yang di maksud harus di copot dari jabatannya, apa mereka jijik mendidik anak tuna netra. Perlu kita ketahui pejabat negara yang memakan uang rakyat jauh lebih menjijikkan dibanding mereka. Dan Negara kita pernah dipimpin oleh Presiden tuna netra. Ini masukan untuk Kepala Dinas Pendidikan Prov. Sulsel. H. Irman YL untuk menindak tegas dan mencopot Kepala Sekolah yang di maksud “lanjut Idham
Laporan : UQ/Amir 088(MKS)