SPIONASE-NEWS.COM,- BONE – Pengelolaan Permandian Alam Lanca di desa Lanca Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi selatan akhirnya diprotes warga Lanca sendiri.
Hal inilah yang menjadi polemik dan perseteruan antara Warga Lanca dengan Pihak Dinas Pariwisata Kabupaten Bone sampai saat ini.
Kepala Desa Lanca Ibu Andi Rahmatang, S.Sos yang ditemui media spionase-news.com, angkat bicara, menurutnya memang sejak saya masih kecil disitu sudah ada mata air dari sejak dulu, mata air itu sudah ada sejak jaman belanda, dengan mata air itu masyarakat Lanca memakai air tersebut sebagai air bersih dan untuk minum, hanya sayang Pembangunan Permandian Alam dan kolam renang di desa Lanca sejak awal sudah bermasalah.
Sempat warga protes karena tanah atau lokasi yang ditempati untuk membangun Permandian Alam dan Kolam renang oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Bone adalah tanah aset desa, bukan aset pemerintah dan juga bukan aset dinas Pariwisata, serta pembangunanya tidak melibatkan dan tidak ada izin dari Desa Lanca, Jelas Ibu Andi Rahmatang.
Lanjut Andi Rahmatang mengatakan bahwa inipun juga kami sudah beberapa kali menghadap ke Dinas Pariwisata Kabupaten Bone maupun DPRD Bone mempertanyakan masalah ini, masak kami warga desa Lanca tidak dilibatkan dalam pengelolaan Permandian Alam dan Kolam renang ini, termasuk lahan parkirnya, apalagi pernah saya coba ke Dispenda Bone tanyakan pemasukan retribusi Permandian Alam dan Kolam renang Lanca.
Salah seorang pegawai Dispenda mengatakan bahwa hanya 5 juta rupiah pemasukan PAD setahun dari pengelolaan Permandian Alam dan kolam renang itu, Astagafirullah, kok bisa, imposible.. ini tidak masuk diakal, padahal kalau bundes desa Lanca yang kelola itu Permandian Alam dan Kolam renang In Syah Allah kami bisa masukkan PAD Bone 30 – 40 juta rupiah setahunnya, ungkap Kades Lanca berharap.
Proyek Permandian Alam dan Kolam renang Lanca yang dibangun sejak tahun 2017 oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Bone, pembangunannya pun tidak melibatkan masyarakat Lanca, baik tukang maupun tenaga masyarakat setempat, yang kami tahu mereka memakai Kontraktor dari luar, jelas Ibu Kades.
Ironinya karena Permandian Alam dan Kolam renang dan Parkir motor dan mobil yang sampai 25 ribu rupiah retribusi Parkir per mobil juga tidak ada satu sen rupiah pun masuk ke kas Desa Lanca, apalagi retribusi tiket masuk, tidak ada itu, inilah yang mengakibatkan masyarakat Desa Lanca yang rencananya mengambil sikap tegas untuk memprotes persoalan ini ke Bupati Bone,
Dinas Pariwisata dan DPRD agar win-win solution bisa kami dapatkan, soalnya masak sudah tiga tahun Permandian Alam dan kolam renang ini ada didesa kami, tapi kami tidak diberdayakan dan tidak menikmati hasilnya, jelas seorang pemuda Lanca yang namanya tidak mau ditulis.
Kadis Pariwisata Kabupaten Bone tahun 2017 sejak Permandian Alam dan Kolam renang ini bangun dijabat Andi Irwan Burhanuddin, SH. M.Si yang sekarang telah menjabat Kadis Tata Ruang dan Permukiman Kabupaten Bone, Media ini coba ingin mengklarifikasi masalah ini, tapi Kadis Andi Irwan Burhanuddin masih sangat susah untuk dihubungi.
Dilain tempat, Persoalan ini tidak bisa didiamkan apalagi ini menyangkut anggaran yang dihasilkan Permandian Alam dan Kolam renang tersebut hanya 5 juta rupiah pertahun, memicu Asri HF dari LMR-RI juga angkat bicara, sebaiknya ini dibicarakan baik-baik, kalau perlu DPRD terlibat untuk menengahi masalah ini dengan cara dibuatkan MoU antara Dinas Pariwisata Bone dengan Masyarakat Lanca yang di Wakili Kadesnya, Jelas Asri.
Asri menambahkan, Apalagi letak dan posisi Permandian Alam dan Kolam renang ada di Desa Lanca yang pas berhadapan dengan rumah Kades Lanca Ibu Andi Rahmatang, yang seyogyanya lebih diberi kepercayaan untuk ikut mengelola Permandian Alam dan kolam renang tersebut agar PAD desa bisa bertambah dan desa Lanca juga para warganya bisa terserap untuk terbukanya lapangan kerja baru di Desa Lanca, tandas putera Bone ini kepada Spionase-news.com.
Sejak berita ini dinaikkan, media ini masih melakukan investigasi reporting atas pembangunan Permandian Alam dan Kolam renang serta perparkirannya yang sementara dipersoalkan warga desa Lanca.
Laporan : Agen 101 Firman
Editor : Agen 007 IJG