SPIONASE-NEWS.COM,- PANGKEP – Kisah nyata seorang bocah yang bernama Yusli, seorang si anak Gunung yang melewati banyak rintangan hidup untuk bisa sekolah di kampungnya, tanpa tersentuh bantuan pemerintah.

( Jenni Tendean Foto Bersama Yusli si anak Gunung )

Pendidikan adalah dasar kebutuhan bagi setiap anak di negara ini dan dijamin di dalam Undang-undang, namun tidak menutup kemungkinan kekurangan finansial yang selalu menjadi penghalang untuk melanjutkan pendidikan, Kamis (7/2/2019).

Yusli adalah anak kampung Kajuara Desa Coppo Tompong Kecamatan Mandalle Kabupaten Pangkep yang sekolah di SD Negeri 46 Waetuo untuk bisa belajar dengan teman+temannya yang seusianya, Yusli harus berjalan kaki melewati gunung-gunung, sungai dan hutan yang memakan waktu kurang lebih satu jam untuk sampai di sekolahnya, jadi saya berangkat ke sekolah di pagi buta pak, jawabnya dengan poloso.

Saat diwawancara ini yang berlangsung di sekolahnya Yusli mengaku tinggal di rumah neneknya yang sudah tua karena ibunya sudah meninggal pada saat Yusli dilahirkan dan ayahnya entah kemana, seorang bocah kecil ini tidak pernah melihat ayahnya.

Seorang Mahasiswi teladan, Jenni Tandean daei Universitas Muslim Indonesia ( UMI ) yang saat ini sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN ) di Desa Coppo Tompong Kecamatan Mandalle Kabupaten Pangkep, di saat melakukan proses belajar mengajar di SD Negeri 46 Waetou tersebut, sehingga Jenni menemukan anak ini.

Menurut Jenni Tendean, Ia sedih melihat seorang bocah kecil seperti Yusli yang berjuang melawan segala keterbatasan hidup tapi semangatnya mau sekolah untuk meraih masa depannya tidak pernah pudar, dan untuk merasakan saja bantuan dari pemerintah, Yusli belum pernah merasakannya, Ungkapnya.

Lanjut bahwa Jenni Tandean berharap agar Bupati H.Syamsuddin dari pemkab Pangkep dan Gubernur Prof.Nurdin Abdullah dari Pemprov Sulsel dapat turun tangan membantu untuk memberikan bantuan pendidikan dan hidup yang layak bocah yang berumur kurang lebih 8 tahun ini bersama neneknya, dan Jenni juga berharap bahwa tidak ada lagi Yusli-Yusli yang lain yang tidak bisa sekolah dan hidup yang nyaman “Tutupnya.

Laporan : Agen 056 M. Farhanto (Pangkep)

Editor : Agen 007 IJG

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here