SPIONASE-NEWS.COM, – PAREPARE – Fenomena virus Corona yang mencuat beberapa minggu belakangan ini mendorong kewaspadaan semua pihak, tanpa terkecuali di lingkungan Kota Parepare. Tampak pantauan Spionase-News.Com pada Selasa (19/02/2020).
Pemerintah Kota Parepare, melalui Dinas Perdagangan Bidang Metrologi Legal dan Pengawasan Barang Beredar melaksanakan inspeksi mendadak (Sidak) guna memonitoring dan mendata arus masuk barang-barang import, khususnya produk dari Cina dan Malaysia yang cukup populer di Kota Parepare.
Dalam kegiatan tersebut, tim justeru menemukan adanya barang import kedaluarsa di salah satu toko penjualan produk-produk Malaysia.
Penemuan tersebut tentunya dapat meresahkan masyarakat, terutama mengingat produk malaysia merupakan produk yang sangat populer di Kota Parepare, bahkan hingga ke sejumlah daerah lainnya.
Dari informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, banyak konsumen dari luar Kota Parepare yang suka membeli produk dari Malaysia yang dipasarkan di Kota Parepare.
Merespon temuan-temuan tersebut, anggota Lembaga Missi Reclasseering Republik Indonesia (LMR-RI) Komisariat Daerah Parepare, Antonius Primus, SS saat ditemui di ruang kerjanya (19/02/2020) menghimbau kepada Pemerintah Kota Parepare, khususnya Dinas Terkait untuk memperketat pengawasan terhadap barang-barang yang beredar, terutama yang kedaluarsa dan kosmetik yang mengandung zat mercury.
“Ini sangat beresiko terhadap kesehatan masyarakat Kota Parepare, terutama makanan yang kedaluarsa.
Jika sudah ekspire tentunya mengalami penurunan kualitas dan nutrisi, dan yang paling berbahaya ialah jika berubah menjadi racun yang dapat merusak organ tubuh akibat virus, jamur dan bakteri,” jelas Antonius Primus yang juga adalah staf di salah satu institusi pendidikan kesehatan di Parepare.
“Kewaspadaan perlu ditingkatkan dan pendataan seperti yang dilakukan ini harus merata ke seluruh usaha. Resiko paling besar yang harus kita waspadai ialah terhadap ibu hamil, bayi dan anak-anak.
Jangan hal ini disepelehkan. Harapan kita, angka kematian dan bahkan kesakitan di kota ini dapat ditekan, terutama terkait dengan penyakit-penyakit seperti mual-muntah, diare, gangguan janin, pencernaan dan bahkan gangguan ginjal yang dapat disebabkan oleh makanan kedaluarsa,” tambah Primus menegaskan.
Antonius Primus juga berharap kerja sama masyarakat untuk menyampaikan laporan kepada pemerintah jika menemukan adanya barang-barang kedaluarsa yang masih dijual.
Laporan : Agen Paulus T