SPIONASE-NEWS.COM,- PANGKAJENE KEPULAUAN – Senada sebagaimana dirisaukan oleh Budiamin anggota DPRD Kabupaten Pangkep Fraksi Partai Golkar dari dapil pemilihan zona 5 kepulauan Liukang Tangayya dan Liukang Kalmas Kabupaten Pangkajene dan kepulauan bahwa telah kali terjadi kasus kematian yang sama dengan yang terjadi sekarang.
Kata Budiamin, kejadian kini dialami tadi oleh Rusdi, alamat pulau Sapuka Liukang Tangayya yang meninggal dunia di kapal perintis dalam perjalanan menuju daratan untuk mendapatkan perawatan rumah sakit, pada hari Selasa (10/01/2023).
Budiamin lagi-lagi menekankan perlunya kesiapsiagaan personil para petugas dan kesiapan serta ketersediaan fasilitas sarana dan prasarana sesuai situasi dan kondisi kepulauan terluar Kabupaten Pangkep.
Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pangkep pada Rabu (11/01/2023), sangat menyayangkan kejadian yang menimpa Rusdi (36) tahun, warga Pulau Sapuka yang meninggal dunia dalam perjalanan evakuasi untuk berobat ke RS Dodi Sardjoto di Kota Makassar menggunakan kapal perintis.
HMI Cabang Pangkep sangat menyesalkan tindakan tidak manusiawi yang dilakukan manajemen kapal perintis. Menurut informasi jenazah langsung diturunkan di Pulau Balo-baloang dan dibawa kembali ke Pulau Sapuka.
Menurut informasi dari Kepala Puskesmas Liukang Tangayya, Surianti Sattuang,SP yang membenarkan kejadian bahwa korban meninggal dalam perjalanan ke Makassar untuk mendapatkan perawatan medis namun keterbatasan stok oksigen dikarenakan kurangnya persediaan akibat dari kondisi cuaca ekstrem.
Surianti mengatakan pasien tersebut (Rusli) menderita penyakit TB (muntah dara), penyakit gula yang dirawat di Puskesmas selama 2 hari, namun keluarga minta pulang. Menurutnya sudah ada pernyataan dari keluarga menolak untuk diinfus dan menunggu di rumah, sambil menunggu kapal perintis untuk membawanya ke Pangkep.
Ketua Umum HMI Cabang Pangkep, Ahmad Amiruddin sangat menyesalkan kejadian tersebut. “Kejadian ini mengiris rasa kemanusiaan kita semua, sudah berulang kali terjadi kejadian dengan problem terbatasnya akses transportasi dan fasilitas kesehatan yang kurang memadai khususnya diwilayah kepulauan” ungkapnya saat dikonfirmasi disalah satu tempat di Pangkajene.
HMI Cabang Pangkep juga meminta agar manajemen kapal perintis harus dievaluasi terkait kejadian. Selain itu, HMI juga secara tegas meminta Pemerintah Daerah untuk bertanggung jawab atas kejadian ini dan juga mengupayakan agar kejadian serupa tak terulang lagi. “besar harapan Pemda bersikap atas ini, sektor kesehatan harus terus jadi prioritas dalam kerangka pembangunan karena ini berkaitan dengan kemanusiaan khususnya diwilayah kepulauan, utamanya terkait optimalisasi tenaga kesehatan dan stok obat-obatan, ini harus jadi komitmen bersama, dan perlu juga diingat kami akan terus tagih Bupati Kab.Pangkep terkait penempatan satu dokter satu desa/pulau, semestinya jadi prioritas,” tegas Amir.
Laporan : Agen Hamzapkp713