SPIONASE-NEWS.COM,- MAKASSAR – Ditengah banyaknya persoalan di tubuh Pemerintahan Kabupaten Enrekang, seperti maraknya Kasus Dugaan Korupsi di Enrekang yang silih berganti ditangani penegak hukum, Anggaran APBD yang Defisit dan sejumlah masalah lainnya, Wakil Bupati Enrekang (Asman, SE) justru berencana melakukan Pemecatan terhadap sejumlah Tenaga Honorer karena dianggap sudah membebani Anggaran APBD Enrekang, Ujar Aktivis PERKARA, dalam aksinya di Pintu Gerbang UNHAS, Jum’at (06/09/2019).
Rencana kebijakan tersebut sontak mendapat reaksi dan tanggapan miring dari berbagai kelompok Masyarakat Enrekang salah satunya Perjuangan Koalisi Rakyat (PERKARA).
Statmen Membebani APBD itu sangat tidak pantas keluar dari mulut seorang wakil bupati, ini pelecehan dan fitnah terhadap masyarakat yang menjadi tenaga Honorer yang Notabene adalah Putra-Putri Enrekang yang punya keinginan besar untuk mengabdi terhadap daerah dan mencari sesuap nasi demi keberlangsungan hidup mereka itu sendiri, Ungkap Misbahuddin Jendlap Aksi.
Misbahuddin Menambahkan, bahwa terkesan Wakil Bupati Asman menganggap bahwa Defisitnya APBD itu karena Keberadaan honorer tersebut, kasihan mereka harus menjadi korban sekaligus dikambing hitamkan atas terjadinya Defisit.
Kita tahu Tenaga Honorer kabupaten Enrekang yang jumlahnya ribuan itu sangat dibutuhkan daerah dan sangat besar kontribusinya untuk kemajuan Daerah meskipun dengan upah mulai Rp. 300.000 dengan sistem pembayaran Triwulan yang sangat tidak layak standar hidup,U ngkapnya lagi.
Tentu jumlah upah sekecil itu tidak sebanding dengan niatan, pengorbanan dan pengabdian mereka, Pak Wakil Bupati baru menjabat seumur jagung dan harus belajar banyak, tahu diri dan harus mendalami penyebab defisit itu, jangan senaknya saja menuduh dan mengorbankan honorer. Tegas Aktivis PERKARA ini dengan lantangnya.
Kurun waktu tahun 2015 – 2018 itu kan banyak Proyek-proyek fisik yang menghabiskan anggaran daerah hingga miliaran rupiah, namun Mangkrak dan tidak bisa bermanfaat buat masyarakat, harusnya mereka evaluasi dan tindaki, kita tahulah dimana titik Proyek menghabiskan uang puluhan miliar itu.
Ada juga Anggaran pengadaan kendaraan dinas, biaya makan minum Pemkab Enrekang yang besar hingga Biaya Perjalanan Dinas yang semuanya menghabiskan anggaran begitu besar namun tidak terlalu dibutuhkan dan fitbacknya itu tidak berkontribusi untuk kemajuan dan kesejahteraan daerah, Lanjut Misbahuddin Ketua PERKARA.
Harusnya Wakil Bupati Asman dan jajarannya berfikir bagaimana cara membalas jasa mereka dengan cara menaikkan upah mereka, seperti halnya di Kabupaten lain yakni Luwu Timur yang bahkan akan menggaji tenaga honorer mereka senilai Rp. 1.750.000 perbulan, Bukan justru berencana merumahkan atau memecat mereka.
Untuk itu Sebagai Aksi Protes rencana wakil bupati Asman bakal merumahkan mereka, PERKARA melakukan aksi kemanusiaan ini dengan tema “Galang Seribu Koin Untuk Honorer Kabupaten Enrekang,” di lampu merah depan pintu Gerbang UNHAS.
Anggaran APBD Enrekang Defisit jangan korbankan Honorer, jangan kambing hitamkan honorer, wakil bupati harus menaikkan upah mereka, dan meminta maaf atas statmen Honorer membebani APBD, Tegas Misbahuddin Ketua PERKARA.
Laporan : Agen IBE ( Mks )
Editor : Agen 008 HI