SPIONASE-NEWS.COM,- PANGKAJENE KEPULAUAN – Divisi Humas Polri melaksanakan Fokus Group Discussion (FGD) dalam rangka kegiatan kontra radikal dengan tema “Terorisme adalah Musuh Kita Bersama”, di wilayah Polres Pangkep, Kegiatan FGD Divhumas Polri ini berlangsung di Aula Endra Dharma Polres Pangkep pada hari Kamis (15/09/2022).

Gelaran FGD Divhumas Polri menampilkan : Ketua Tim Kombespol Erdi Adrimurlan Chaniago, S.IK, M.Si, Narasumber Muhammad Makmun Rasyid S.Ud, M.Ag dari BPET MUI Pusat, Kasubbid Penmas Polda Sulsel AKBP H. Risman Sani, S.Ag, Wakapolres Pangkep Kompol H Saharuddin P, SH mewakili Kapolres Pangkep.

Sebagai peserta Polres Pangkep menghadirkan tokoh masyarakat 5 orang, tokoh agama 5 orang, tokoh adat 5 orang, tokoh pemuda 5 orang ulama 5 orang mahasiswa 5 orang.

Nampak hadir diantaranya Kakan Kemenag Pangkep H. Muhammad Nur Halik, S.Sos, MA, Ketua FKUB Pangkep Ust. Drs. H. Abd. Waqi Murtala, M.Si, Ketua PD Muhammadiyah Pangkep H. Andi Muis, AE, Ketua NU Pangkep Dr. Muh. Basir, Ketua Adat Labakkang, Tokoh Agama (KUA) Drs. H. Hasanuddin Halik, SH, Tokoh Pemuda Asran Irus, S.Ip, IMM Ayu Candrayani, HMI Ahmad. Amiruddin dan puluhan peserta lainnya.

Dalam sambutannya Wakapolres Pangkep Kompol Saharuddin P, SH mewakili Kapolres Pangkep yang menyampaikan permohonan maaf dari Kapolres Pangkep AKBP Ari Kartika Bakti sik atas kesibukan tugas yang wajib.

Lebih lanjut dikatakan H. Saharuddin, kiranya jangan hanya menjadikan ini sebagai kegiatan seremoni saja tetapi mari kita terapkan di lapangan dan saya harapkan kepada seluruh peserta yang hadir kalau tanpa kerja sama dengan bapak-bapak, tokoh agama, tokoh ulama dalam hal ini tidaklah akan berhasil. H. Saharuddin meminta dukungan agar program ini akan cepat terlaksana.

Sambutan Ketua Tim Kombespol Erdi Adrimurlan Chaniago SIK, M.Si
Mewakili Kadiv Humas Polri, mengatakan kami adakan Fokus grup discussion dalam rangka radikalism Ini dilaksanakan dalam rangka program pemerintah kepada kita agar kita tahu bersama hingga kita bisa bekerja sama dalam rangka antisipasi.

Menurut Erdi, lebih dari 15.000 Pulau, lebih dari 100, bahkan 100 dari adat istiadat kebudayaan, negara-negara lain bahkan dari kelompok-kelompok radikalisme berusaha untuk menguasai sampai sekarang, namun yang perlu kita lakukan adalah bangsa Indonesia mempunyai adat istiadat yang berbeda seperti suku Bugis Makassar dan lain-lain.

Lanjut Erdi, samping itu kegiatan kita ini untuk berdiskusi tentang radikalisme dan kedatangan kita di sini, datang ke sini untuk berdiskusi dan meminta ilmu dari kita sekalian dalam hal ini forum diskusi, kita sering saling berbagi ilmu dan masukan tentang radikalisme dan terorisme.
Ditambahkan Erdi, dari pengalaman TNI Polri sangat efektif dari masyarakat untuk mendapatkan masalah radikalisme dan terorisme sebab itu mari kita melaksanakan sharing dan diskusi sebaik mungkin agar kita bisa mencapai hasil yang maksimal.

Selanjutnya Erdi bacakan sambutan Kadiv humas Polri. Narasumber Muhammad Makmun Rasyid S.Ud, M.Ag dalam pemaparan materinya mengulas Kegiatan Kontra Radikalisme ini merupakan upaya kepolisian mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terlibat aktif melakukan pencegahan dan penanggulangan radikal-terorisme di lingkungan tempat tinggalnya.

Pencegahan dan Penanggulangan bisa dilakukan dengan kerja-kerja kontra narasi-ideologi, pembinaan masyarakat dengan program moderasi beragama, program kesiapsiagaan dan pengayoman. Sebab, mencegah lebih baik sebelum terjadinya aktivitas tindak pidana kekerasan.

Selaku Pengurus Harian Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme (BPET) MUI Pusat menghimbau kepada seluruh elemen untuk membumisasikan empat indikator beragama dan bernegara, yang meliputi: komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan dan menjaga tradisi/kearifan lokal.

Empat indikator ini juga bisa menjadi panduan untuk melihat seseorang terpapar radikal-terorisme. Pada umumnya, seorang teroris tidak menyukai keempat aspek di atas.

Saya juga menghimbau agar para tokoh-tokoh terkemuka yang hadir untuk menyampaikan kepada masyarakat untuk tidak mudah mengkafir-kafirkan orang yang berbeda keyakinan, pemikiran dan kelompok dan membid’ah-bid’ahkan.

Dalam wawancara kepada wartawan seusai giat FGD ini, Wakapolres Pangkep Kompol H. Saharuddin P, SH menyampaikan, ada beberapa hal yang perlu Kita putuskan bersama bahwa dalam kegiatan ini cukup hidup dari pertanyaan dari tokoh masyarakat maupun dari adik-adik mahasiswa pada prinsipnya kita dalam hal ini bersama-sama melaksanakan tugas menangkal reganisme yang terjadi di Indonesia khususnya di kabupaten Pangkep.

Lanjut H. Saharuddin, oleh karena itu mungkin jajaran kami, juga kita sudah sampaikan ada beberapa hal tentang bagaimana caranya menangkal kegiatan itu, kemudian kalau kita menanggapi pertanyaan-pertanyaan dari peserta, saya kira kegiatan ini kalau bisa mungkin berlanjut, berlanjut sehingga kegiatan ini tidak tidak serta merta satu kali saja dilaksanakan sehingga dalam wawasan kebawa personil-personil itu bisa melaksanakan suatu kegiatan yang bernilai ibadah kemudian berguna bagi masyarakat bangsa dan negara.

Antusias masyarakat yang hadir pada hari ini dinilai H. Saharuddin semuanya bernilai positif karena dari satu sisi baik sisi kanan maupun sisi kiri ini semua memunculkan satu pertanyaan yang berbeda sehingga dalam wawasan pemateri juga ini kita bisa tanggapi dengan benar bahwa setiap kegiatan memang ini harus dijadikan kegiatan yang rutin jangan kegiatan yang sementara saja.

Himbauan H. Saharuddin untuk keseluruh masyarakat bahwa mari kita bersama-sama menjaga harkat Timnas di wilayah Kabupaten Pangkep khususnya untuk menangkal radikal yang kita curigai di bawah sehingga dalam pasar sehingga di kabupaten Pangkep ini bisa kita nikmati hidup dengan tenang dan damai.

Laporan : Agen Hamzapkp713

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here