SPIONASS-NEWS.COM, – JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) semakin meyakini pemindahan ibu kota negara akan memecahkan masalah kemacetan di DKI Jakarta. Pasalnya, Jokowi terjebak macet di beberapa titik saat menuju Kawasan Kuningan.
Dalam agenda Presiden, Jokowi semestinya memberikan keynote speech di pertemuan tahunan Bank Indonesia pada pukul 19.00 WIB. Namun, kemacetan membuat agenda tersebut diundur menjadi pukul 20.00 WIB.
“Tadi ke sini macet, setengah jam berhenti betul, setengah jam berhenti. Itu lah kenapa ibu kota harus pindah,” ungkapnya, dalam pertemuan tahunan Bank Indonesia di Hotel Raffles, Jakarta, Kamis malam, (28/11/2019).
Saat Presiden Jokowi dan rombongan kena macet di jalan Cilincing beberapa waktu lalu (dok).
Namun demikian, wacana pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur juga didasarkan pada kepadatan penduduk di Jakarta, krisis ketersediaan air, koversi lahan serta pergerakan ekonomi yang terpusat di Pulau Jawa.
“Dan karena alasan yang banyak lainnya,” ungkap Jokowi.
Pemindahan ibu kota ke sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, mempertimbangkan aspek ketahanan bencana, daya dukung lingkungan, ketersediaan air, lahan infrastruktur, keekonomian hingga keamanan.
Proses pembangunan ibu kota baru ini akan membutuhkan dana sedikitnya Rp466 triliun. Dari jumlah itu, porsi APBN mencapai Rp89,4 triliun atau sebesar 19,2 persen. Sisanya, mengandalkan KPBU sebesar Rp253,4 triliun atau 54,5 persen, swasta termasuk BUMN sebesar Rp123,2 triliun atau 26,4 persen.
Pembangunan pusat pemerintahan tersebut antara lain Kompleks Istana Kepresidenan, Gedung DPR/MPR, Gedung Mahkamah Agung, Gedung Mahkamah Konstitusi, Gedung Kementerian/Lembaga dan rumah dinas.
Desain ibu kota pun dilakukan melalui sayembara. Saat ini sebanyak 762 orang tercatat menyetor desain ibu kota baru baik secara perseorangan maupun kelompok, di sadur info dari medcom.
Laporan : Agen 009 Bagas / DA medcom