SPIONASE-NEWS.COM,- LUWU UTARA – Dalam rangka membuka ke terisolasian wilayah Kecamatan Rampi Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Wakil Ketua DPRD Lutra, Karemuddin, S. Pd. I, bersama anggota melakukan konsultasi ke Kantor DPRD Kabupaten Poso Sulawesi Tengah, Kamis, (27/06/2024).

Bertempat diruang kerja Wakil Ketua I (Satu) Kantor DPRD Poso di jln. Pulau Buru, Kecamatan Poso Kota, bersama sejumlah Anggota DPRD Poso, Karemuddin dan anggota DPRD Lutra beserta rombongan diterima secara resmi untuk melakukan diskusi terkait pembangunan jalan Rampi-Bada.

Saat menyampaikan maksud dan tujuan dalam konsultasi tersebut, Karemuddin beberkan kondisi sosial dan geografis kecamatan Rampi yang berbatasan langsung dengan Bada, Kecamatan Lore Selatan, Kabupaten Poso Sulawesi Tengah.

Dari sisi budaya masyarakat kecamatan Rampi, Karemuddin sebutkan bahwa hal itu tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat Lore secara umum karena ada hubungan kekeluargaan. Begitu pula soal keyakinan, dimana masyarakat Rampi secara umum beragama kristen dan dilayani oleh Sinode Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST).

Sehingga dengan terbangunnya jalan penghubung antar daerah ini akan lebih memudahkan masyarakat dua daerah ini untuk saling berinteraksi.
“Jadi Kecamatan Rampi ini, sangat dekat dengan kabupaten Poso, kususnya di daerah Bada, Kecamatan Lore Selatan.

Begitu pula dengan masyarakatnya telah terhubung pertalian keluarga sejak dulu. Sehingga akses ini sangat strategis, disamping itu untuk pelayanan dari Sinode GKST di Tentena, tidak lagi harus berputar ke Masamba untuk menuju ke Kecamatan Rampi,” kata Ketua PAN Luwu Utara itu.

Karemuddin juga tambahkan bahwa untuk APBD Lutra tahun anggaran 2024, telah dianggarkan biaya pembukaan badan jalan, dari desa Onondowa Kecamatan Rampi, ke batas Sulsel dan Sulteng sepanjang kurang lebih 30 KM.

Diharapkan dengan terbukanya akses ini akan menguntungkan kedua daerah, baik dari segi ekonomi maupun pembangunan. Karena sebagian masyarakat Rampi lebih memilih menjual hasil buminya dan membeli bahan bangunan serta kebutuhan lainnya di Bada Lore Selatan.

“Kami telah menganggarkan biaya pembukaan badan jalan dari Onondowa ke perbatasan Sulteng dalam APBD Luwu Utara tahun ini. Jika akses ini terwujud, maka akan saling menguntungkan, karena masyarakat kami dari Rampi lebih memilih menjual hasil buminya ke Bada, karena lebih dekat.

Begitu juga bahan bangunan dan kebutuhan sembako, pasti mereka membelinya di Bada juga.” Katanya.

Mendengar penjelasan Karemuddin dan Anggota DPRD Lutra lainnya, Samuel Munda, SE. Wakil ketua DPRD Poso mengapresiasi dan salut dengan langkah positif yang telah dilakukan DPRD dan Pemda Lutra dalam memperjuangkan kepentingan dan membuka keterisolasian warga kecamatan Rampi.

Samuel juga mengatakan bahwa Pemda Poso pada tahun 2012, pernah memprogramkan akses perbaikan dan pembuataan jalan Tentena- Bada-Rampi, tetapi hal ini telah menjadi kewenangan pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.

Namun untuk Akses Bada-Rampi, itu dirinya bersama Anggota DPRD Poso lainnya, akan berupaya dan mendorong kepada Pemda Poso agar akses Bada-Rampi, menjadi prioritas kedepannya.

“Atas nama pimpinan dan anggota DPRD Poso, kami salut dan mengapresiasi DPRD dan Pemda Lutra, yang berupaya membuka keterisolasian Rampi. Sebetulnya beberapa waktu lalu, tepatnya Tahun 2012 Poros Tentena-Bada-Rampi, masuk dalam program Pemda Poso, tetapi ternyata poros ini telah menjadi kewenangan Pemprov Sulteng.”

Namun untuk akses Bada-Rampi, kami bersama teman-teman di DPRD Poso akan mengupayakan agar ini bisa menjadi prioritas Pemda Poso melalui Dinas PUPR, terangnya.

Untuk diketahui bahwa Wakil Ketua dan anggota DPRD Lutra Karemuddin, Aris Mustamin dan Yusuf Paembonan saat melakukan konsultasi didampingi oleh Staf Sekretariat DPRD Lutra dan Sabang Pasolong yang adalah Sekretaris Camat Rampi.

Laporan : Agen 023 Arie

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here