SPIONASE-NEWS.COM,- JENEPONTO – Dalam melakukan evaluasi terhadap kinerja pemimpin sebelumnya, warga tingkat desa memiliki sarana dengan melakukan Pemilihan Kepala Desa atau Pilkades yang diadakan lima tahun sekali, Kamis (30/09/2021).

Suami isteri bertarung dalam Pilkades Bontojai di Jeneponto

Hal ini disampaikan Syahrier Rahcman, Selain animo masyarakat yang kurang tinggi dalam mencalonkan diri sebagai kepala desa, juga bisa dibilang Pemberdayaan pemuda yang cukup rendah. Biasanya sering terjadi bagi calon inkumben dalam pemilihan kepala desa.

Lanjutnya, Ini terjadi karena beberapa faktor baik itu karena SDM kurang mutu dari kepemimpinan Kepala Desa sebelumnya atau karena faktor prestasi yang didapatkan oleh desa dalam kepemimpinan kepala desa sebelumnya hal itu bisa diperkuat dengan piagam dan sertifikat yang telah didapatkan oleh desa.

Syahrier, Tokoh Pemuda Desa Bontojai

Jika sudah terjadi hal seperti ini, biasanya calon incumbent akan menyiapkan calon dari keluarga atau kolega mereka menjadi calon kepala desa siap kalah, Jelas Syahrier

Syahrier menambahkan, Persitiwa ini terjadi saat pemilihan kepala desa di Desa Bontojai, Kecamatan Tamalatea Kabupaten Jeneponto, Sulawesi selatan. Adapun calon kepala desa yang ikut dalam pesta demokrasi tingkat desa ini yaitu Suami sebagai petahana atau Incumbent, dan isterinya.

Namun perlu di sadari hal ini terjadi mungkin adanya ketidak percayaan isteri kepada suami, selalu incumbent memimpin Dua Periode atau sudah bisa ditebak sang isteri hanya dijadikan boneka yang siap kalah melawan Suaminya sendiri.

Kedua calon suami dan isteri telah melakukan pendaftaran pada Kamis (30/09/2021) kemarin, tampak hadir panitia pemilihan dan aparatur pemerintah desa Bontojai.

Menurut Perbup Pilkades sesuai aturan yang baru, calon pilkades harus lebih dari satu orang. Calon tidak boleh melawan kotak kosong seperti lima tahun sebelumnya, harus mempunyai lawan tandingan. Karena itu, isterinya Kepala Desa lama kemudian mendaftar untuk mencalonkan diri sebagai kandidat dalam pilkades di Desa Bontojai, agar Suaminya, Kepala Desa saat ini tidak melawan Kotak Kosong, Ungkap Syahrier.

Syahrier Rachman Selaku pemuda di Desa Bontojai, menjelaskan kembali, Jika calon Isteri yang menang maka suami harus ikhlas lapang dada untuk menerima kekalahan, Karena ini bisa terjadi jika beberapa masyarakat sepakat untuk mengganti kepala desa lama.

Lanjut Syahrier lagi, Siapapun yang akan terpilih nantinya, kami berharap selaku pemuda di desa Bontojai, berharap agar Karang Taruna dan beberapa Lembaga Pemuda bisa kembali aktif membina dan memperdayakan pemuda desa Bontojai kecamatan Tamalatea Jeneponto, Tutur Syahrier Rachman kepada awak media.

Laporan : Agen 040 Rustan R Jentak

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here